Sabtu, 25 Juni 2016

Esay "Motivasi Kerja Mahasiswa Jurusan Akuntansi Setelah Mempelajari Bidang-Bidang Akuntansi"


“Motivasi Kerja Mahasiswa Jurusan Akuntansi Setelah Mempelajari Bidang-Bidang Akuntansi”

“Mendapatkan pekerjaan yang layak”, merupakan salah satu tujuan belajar di Perguruan Tinggi. Hal itu sepertinya telah mengakar pada masyarakat kita. Kuliah di universitas ataupun perguruan tinggi bukan lagi dengan tujuan utama mencari ilmu, tapi ada motif lain yaitu kelak setelah lulus berharap mendapatkan pekerjaan layak. Pekerjaan dapat menjadi tolok ukur keberhasilan seseorang dari hasil belajar di Perguruan Tinggi. Memang tak bisa kita pungkiri, meski tidak mutlak pekerjaan menentukan berhasil atau tidaknya seseorang, tapi pada kenyataannya seperti itu. Berkembangnya zaman, semakin canggihnya teknologi, dan semakin cepatnya arus informasi menyebabkan semakin tingginya kompetisi hidup dalam segala bidang. Untuk menghadapinya, selain dengan meningkatkan potensi diri dengan penguasaan beberapa keterampilan seperti keterampilan berbahasa asing dan penguasaan teknologi seperti komputer. Kita juga dituntut untuk pandai-pandai dalam memilih bidang yang memiliki prospek baik ke depan. Salah satu pilihan itu adalah Akuntansi. Setelah menjalani perkuliahannya seorang lulusan jurusan akuntansi diharapkan memiliki kemampuan sebagai berikut: keterampilan intelektual, keterampilan teknik dan fungsional, keterampilan personal, keterampilan interpersonal dan komunikasi dan keterampilan keorganisasian dan manajemen bisnis. Seorang lulusan jurusan akuntasi harus bersikap berdasarkan nilai dan perilaku yang mengarah kepada komitmen untuk: kepentingan publik dan sensitifitas terhadap tanggung jawab sosial; pengembangan diri dan belajar terus menerus; dapat diandalkan, bertanggung jawab, tepat waktu dan saling menghargai; hukum dan peraturan yang berlaku. Secara keseluruhan  lebih dari 80 % , lulusan akuntansi bekerja pada Financial Field,  yaitu sebagai akuntan, staf akuntansi maupun staf keuangan, bahkan ada  yang sudah menjadi manajer keuangan, mulai dari perusahaan kecil maupun yang internasional. Berbagai perusahaan itu diantaranya  Perseroan Terbatas Perkebunan (PTP), Astra Internasional  Tbk, PT Komitsu Tbk, Tempo Scan Pasific Tbk,  PERTAMINA, Indofood, Garuda Food, PT Hanjung , PT Sunbay, dan lain sebagainya.
Ditambah lagi menurut IAI (Ikatan Akuntan Indonesia), setiap tahunnya dibutuhkan tenaga kerja 200.000 orang pada bidang keuangan. Artinya dari segi jumlah sangat besar sekali. Sedangkan, output perguruan tinggi di Indonesia negeri dan swasta baru sekitar 4000 orang. Kebutuhan tenaga kerja masih tidak berimbang antara yang dibutuhkan dan yang dihasilkan.

Sumber :

Tulisan Ini Adalah Salah Satu Bentuk Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Akuntansi Internasional

Nama        : S. Latifah
Dosen       : Jessica B., SE., MMSi

UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS EKONOMI

Analisis Jurnal: 3



Analisis Jurnal: 3
Topik/Tema                             : Manajemen Risiko Keuangan
Judul                               : Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance, Independensi Auditor, Kualitas Audit dan Faktor Lainnya Terhadap Manajemen Laba
Nama Penulis/Peneliti             : Welvin I Guna dan Arleen Herawaty
Ringkasan                               : Dalam menjalankan profesinya, auditor dituntut untuk dapat bersikap independen dalam mendeteksi kemungkinan perilaku menyimpang atau kecurangan yang dilakukan oleh pihak manajemen dalam menyusun laporan keuangannya. Hal ini telah diatur melalui keputusan Menteri Keuangan no. 423/KMK-06/2002 yang mengatur mengenai rotasi wajib bagi auditor dan Kantor Akuntan Publik tidak diperbolehkan memberikan jasa nonaudit di samping jasa audit itu sendiri karena dapat mengganggu independensi auditor. Terkait dengan informasi laba, Statement of Financial Accounting Concept (SFAC) No. 1 menyatakan bahwa informasi tersebut merupakan    perhatian utama untuk menaksir kinerja atau pertanggung-jawaban manajemen.  Selain itu informasi laba juga membantu para pengguna laporan keuangan  dalam menaksir earnings power perusahaan di masa yang akan datang. Oleh karena itu, manajemen mempunyai kecenderungan melakukan tindakan untuk memberikan laporan keuangan yang atraktif. Perilaku manajer yang melakukan manajemen laba dapat diminimalisir dengan menerapkan mekanisme good corporate governance. Good corporate governance adalah serangkaian mekanisme yang digunakan untuk membatasi timbulnya masalah asimetri informasi yang dapat mendorong terjadinya manajemen laba. Indikator lain yang dapat digunakan untuk mendeteksi manajemen laba adalah independensi auditor, yang diproksikan menggunakan lamanya penugasan audit yang digolongkan menjadi 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun. Pemilihan sampel menggunakan metode purposive sampling, yang dipilih berdasarkan kriteria perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia minimal sejak Desember 2005-2008 dan tidak mengalami delisting selama periode penelitian, menggunakan mata uang Rupiah dalam laporan keuangannya, melaporkan net income dan operating income serta arus kas positif dan aktivitas operasi secara berturut-turut selama tiga tahun periode penelitian (2006-2008). Kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap manajemen laba. Komite audit tidak berpengaruh terhadap manajemen laba. Komisaris independen tidak berpengaruh terhadap manajemen laba. Independensi auditor tidak berpengaruh terhadap manajemen laba. Leverage berpengaruh terhadap manajemen laba. Kualitas audit berpengaruh terhadap manajemen laba. Leverage, kualitas audit dan profitabilitas berpengaruh terhadap manajemen laba. Sedangkan kepemilikan institusional, kepemilikan manajemen, komite audit, komisaris independen, indepedensi dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap manajemen laba.

Ø  Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol.12 No.1 April 2010. STIE Trisakti

Tulisan Ini Adalah Salah Satu Bentuk Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Akuntansi Internasional

Nama        : S. Latifah
Dosen       : Jessica B., SE., MMSi.

UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS EKONOMI

Analisis Jurnal: 2



Analisis Jurnal: 2
Topik/Tema                    : Standar Audit dan Akuntansi Global
Judul                            : Analisis atas Efisiensi dan Efektivitas Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Terkait Pengendalian Internal pada STIE Widya Gama Lumajang
Nama Penulis/Peneliti    : Pratiwi Nindya Ningrum
Ringkasan                       : Sistem informasi akuntansi adalah komponen penting yang dapat memenuhi kebutuhan yang tepat dan akurat. Menurut Rama dan Jones (2008:6) “Sistem informasi akuntansi itu adalah suatu subsistem dari sistem informasi manajemen yang menyediakan informasi akuntansi dan keuangan, juga informasi lain yang diperoleh dari pengolahan rutin atas transaksi akuntansi.”Dalam penerapan sistem yang baik, perlu diterapkan dengan pengendalian internal yang baik pula. Pengendalian internal yang efektif dapat memungkinkan manajemen siap menghadapi perubahan ekonomi yang cepat, persaingan, pergeseran permintaan pelanggan dan prioritasnya serta restrukturisasi untuk kemajuan yang akan datang. Tujuan dari penelitian ini adalah explanatory research. Karena penelitian ini bertujuan untuk dapat mendeskripsikan bagaimana efisiensi dan efektivitas dari penerapan sistem informasi akuntansi yang baru terkait dengan pengendalian internal pada STIEWIGA.  Sedangkan manfaat penelitia ini adalah applied research. Karena penelitian ini dilakukan untuk menganalisis masalah-masalah terkait kelemahan pengendalian internal serta memberikan rekomendasi perbaikan atas kelemahan pengendalian internal serta memberikan rekomendasi perbaikan atas kelemahan yang terjadi pada aktivitas operasional sehari-hari, khususnya pada sistem informasi akuntansi terkait siklus pendapatan STIEWIGA yang menurut penulis memiliki potensi risiko paling tinggi diantara siklus-siklus lainnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode wawancara dan analisis dokumen. Temuan penelitian menunjukkan bahwa STIEWIGA telah melakukan beberapa upaya untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengendalian internal dalam pelaksanaan operasional, namun masih terdapat beberapa permasalahan pada prosedur keuangan baru STIEWIGA yang dapat berdampak besar di masa yang akan datang. Perubahan prosedur keuangan yang baru akan menimbulkan risiko yang berbeda pada STIEWIGA. Perubahan ini tidak didukung dengan penilaian risiko yang baik, sehingga lebih lambat dalam mengetahui risiko atau permasalahan yang akan terjadi. STIEWIGA mempunyai struktur organisasi yang cukup baik, namun terdapat ketidaksesuaian antara struktur organisasi yang digambarkan dengan job description yang dijelaskan dan Standar Operasional dan Prosedur (SOP) yang berlaku, selain itu juga terdapat kelemahan pada pengendalian yang diberikan Bagian Keuangan.  

Ø  Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya. Vol.2, No.2. 2013. Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Surabaya

Tulisan Ini Adalah Salah Satu Bentuk Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Akuntansi Internasional

Nama   : S. Latifah
Dosen  : Jessica B., SE., MMSi

UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS EKONOMI