Para
eksekutif keuangan di seluruh dunia menghargai cara-cara baru dan imaginatif
untuk meminimalkan eksposur yang dihadapi atas volatilitas kurs valuta asing,
harga komoditas, tingkat suku bunga, dan harga sekuritas. Industri jasa
keuangan saat ini menawarkan banyak produk lindung nilai keuangan, termasuk swap mata uang, swap suku bunga, dan opsi. Pembuat standar akuntansi di seluruh
dunia saat ini melakukan pembahasan atas prinsip pengukuran dan pelaporan yang
tepat untuk produk-produk keuangan ini.
HAL MENDASAR
Tujuan
utama manajemen risiko keuangan adalah untuk meminimalkan potensi kerugian yang
timbul dari perubahan tak terduga dalam harga mata uang, kredit, komoditas, dan
ekuitas. Risiko volatilitas harga yang dihadapi ini dikenal sebagai risiko pasar.
Perantara jasa keuangan dan pencipta
pasar memberikan respons dengan menciptakan produk keuangan yang memungkinkan
seseorang pelaku pasar untuk mengalikan risiko perubahan harga tak terduga
kepada orang lain-pihak lawan.
Risiko pasar terdapat dalam berbagai
bentuk. Meskipun fokus terhadap volatilitas harga atau tingkat, akuntan
manajemen perlu mempertimbangkan risiko lainnya. Risiko likuiditas timbul karena tidak semua produk manajemen risiko
keuangan dapat diperdangkan secara bebas. Pasar yang sangat tidak likuid ini
misalnya sepeti real estat dan saham dengan kapitalisasi kecil. Diskontinuitas pasar mengacu pada
risiko bahwa pasar tidak selalu menimbulkan perubahan harga secara bertahap. Risiko kredit merupakan kemungkinan
bahwa pihak lawan dalam kontrak manajemen risiko tidak dapat memenuhi
kewajibannya. Risiko regulasi adalah
risiko yang timbul karena pihak otoritas publim melarang penggunaan suatu
produk keuangan untuk tujuan tertentu. Risiko
pajak merupakan risiko bahwa transaksi lindungi nilai tertentu tidak dapat
memperoleh perlakuan pajak yang diinginkan. Risiko akuntansi adalah peluang bahwa suatu transaksi lindung nilai
tidak dapat dicatat sebagai bagian dari transaksi yang hendak dilindungi nilai.
MENGAPA MENGELOLA
RISIKO KEUANGAN?
Pertumbuhan
jasa manajemen risiko yang cepat menunjukkan bahwa manajemen dapat meningkatkan
nilai perusahaan dengan mengendalikan risiko keuangan. Jika nilai perusahaan menyamai nilai kini arus
nilai kini arus kas masa depannya, manajemen potensi risiko yang aktif dapat
dibenarkan dengan beberapa alasan.
Pertama, manajemen eksposur membantu
dalam menstabilkan ekspektasi arus kas perusahaan. Aliran arus kas yang lebih
stabil dapat meminimalkan kejutan laba, sehingga meningkatkan nilai kini
ekspektasi arus kas. Laba yang stabil juga mengurangi kemungkinan risiko gagal
bayar dan kebangkrutan, atau risiko bahwa laba mungkin tidak dapat menutupi
pembayaran jasa utang kontraktual.
PERANAN AKUNTANSI
Akuntan
manajemen memainkan peranan yang penting dalam proses risiko manajemen. Mereka
membantu dalam mengidentifikasi eksposur pasar, mengkuantifisikasi keseimbangan
yang terkait dengan strategi respons risiko alternatife, mengukur potensi yang
dihadapi perusahaan terhadap risiko tertentu, mencatat produk lindung nilai
tertentu dan mengevaluasi efektivitas program lindung nilai.
Identifikasi Risiko Pasar
Kerangka
dasar yang bermanfaat untuk mengidentifikasinberbagai jenis risiko market
berpotensi dapat disebut sebagai pemetaan
risiko. Kerangka ini diawali
dengan pengamatan atas hubungan berbagai risiko pasar terhadap pemicu nilai
suatu perusahaan dan pesaingnya. Tampilan 11-2 menggambarkan kerangka dasar yang
dikembangkan oleh J.P. Morgan, sekarang bernama J.P. Morgan/Chase. Kami
menyebutkan sebagai kubus pemetaan
risiko.
Istilah pemicu nilai pada tampilan 11-2 mengacu pada kondisi keuangan dan
pos-pos kinerja operasi keuangan utama yang memengaruhi nilai suatu perusahaan.
Risiko pasar mengacu risiko kurs valuta asing dan suku bunga, serta risiko
harga komoditas dan ekuitas. Dimensi ketiga dari kubus pemetaan risiko melihat
hubungan antara risiko pasar dan pemicu nilai untuk masing-masing pesaing utama
perusahaan.
Menguantifikasi Penyeimbang
Peran
lain yang dimainkan oleh para akuntan dalam proses manajemen risiko meliputi
proses kuantifikasi penyeimbang yang berkaitan dengan alternatif strategi
respons risiko. Mungkin manajemen lebih suka untuk mepertahankan beberapa
risiko yang dihadapi ketimbang harus melakukan lindung nilai apabila biaya
pelindung risiko disarankan lebih tinggi daripada manfaatnya.
Manajemen Risiko di Dunia dengan
Kurs Mengambang
Risiko
kurs valuta asing (valas) adalah salah satu bentuk risiko yang paling umum dan
aakan dihadapi oleh perusahaan multinasional. Dalam dunia kurs mengambang,
manajemen risiko mencakup (1) antisipasi pergerakan kurs, (2) pengukuran risiko
kurs valuta asing yang dihadapi perusahaan, (3) perancangan strategi
perlindungan yang memadai, dan (4) pembuatan pengendalian manajemen risiko
internal.
Peramalan atas Perubahan Kurs
Dalam
mengembangkan program manajemen risiko nilai tukar, manajer keuangan harus
memiliki informasi mengenai kemungkinan arah, waktu, dan magnitudo perubahan
kurs. Karena menyadari prospek kurs sebelumnya, manajer keuangan dapat menyusun
ukuran-ukuran defensif memadai dengan lebih efisien dan efektif.
Potensi Risiko Translasi
Potensi risiko translasi
mengukur pengaruh perubahan kurs valas terhadap nilai ekuivalen mata uang
domestic atas aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing yang dimiliki oleh
perusahaan.
Kelebihan antara ativa terpapar
risiko dengan kewajiban terpapar (yaitu pos-pos dalam mata uang asing yang
ditranslasikan berdasarkan kurs kini) menyebabkan timbulnya posisi aktiva
terpapar bersih. Posisi ini sering disebut potensi
risiko positif. Devaluasi mata uang asing relatif terhadap mata uang
pelaporan menimbulkan kerugian translasi. Sebaliknya, jika perusahaan memiliki
posisi kewajiban terpapar bersih atau potensi risiko negatif apabila
kewajiban terpapar melebihi aktiva terpapar.
Laporan multi mata uang juga
memungkinan induk perusahaan untuk menggabungkan laporan potensi risiko yang
serupa dari seluruh anak perusahaan luar negerinya dan melakukan analisa secara
terus menerus potensi risiko translasi di seluruh dunia berdasarkan mata uang
nasional.
Potensi risiko transaksi.
Potensi risiko transaksi berkaitan dengan keuntungan dan kerugian niali tukar
valuta asing yang timbul dari penyelesaian transaksi yang berdenominasi dalam
mata uang asing. Tidak seperti keuntungan dan kerugian translasi, keuntungan
dan kerugian transaksi memiliki dampak langsung terhadap arus kas.
Potensi
Risiko Akuntansi versus Ekonomi. Kerangka pelaporan yang sebelumnya
dijelaskan menunjukkan potensi risiko valas yang dihadapi perusahaan pada suatu
waktu tertentu. Namun demikian, baik laporan potensi risiko translasi dan
transaksi tidak mengukur potensi risiko ekonomi suatu perusahaan. Ini merupakan
pengaruh perubahan nilai mata uang terhadap kinerja operasi dan arus kas masa
depan perusahaan.
Strategi perlindungan
Strategi
ini mencakup lindung niali neraca, operasional, dan kontraktual.
Lindung Nilai Neraca.
Lindung nilai neraca dapat mengurangi potensi risiko yang dihadapi perusahaan
dengan menyesuaikan tingkatan dan nilai denominasi moneter aktiva dan kewajiban
perusahaan yang terpapar.
Lindung Nilai Operasional.
Bentuk perlindungan risiko ini berfokus pada variabel-variabel yang memengaruhi
pendapat dan beban dalam mata uang asing. Melalui peningkatan harga jual (untuk
penjualan yang ditagih dalam mata uang yang rentah terhadap devaluasi) secar
proposional terhadap perkiraan depresiasi mata uang ini akan membantu
perlindungan target margin kotor.
Lindung Nilai Kontraktual.
Berbagai instrument lindung nilai kontraktual telah dikembangkan untuk
memberikan fleksibilitas yang lebih besar kepada para manajer dalam mengelola
potensi risiko valuta asing yang dihadapi.
Kebanyakan instrument keuangan ini
adalah derivatif, dan bukan merupakan instrument dasar. Instrumen keuangan dasar,
seperti perjanjian pembelian kembali (piutang), obligasi, dan modal saham,
memenuhi definisi akuntansi konvensional untuk aktiva, kewajiban, dan ekuitas
pemilik. Instrumen derivatif merupakan perjanjian kontraktual yang memberikan
hak atau kewajiban khusus dan memperoleh nilainya dari instrument keuangan atau
komoditas lainnya.
Akuntansi untuk Produk Lindung
Nilai
Produk
lindung nilai kontraktual merupakan kontrak atau instrument keuangan yang
memungkinkan penggunaannya untuk meminimalkan, menghilangkan, atau paling tidak
mengalihkan risiko pasar pada pundak pihak lain. Produk ini mencakup antara
lain kontrak forward, future, swap,
opsi, dan gabungan dari ketiganya, tetapi tidak terbatas hanya pada keempat hal
ini.
Perlakuan akuntansi untuk derivatif
keuangan yang telah diterima secara internasional adalah menetapkan nilai
produk menurut pasar dengan timbul keuntungan atau kerugian yang diakui sebagai
bagian dari laba nonoperasi. Setidaknya di Amerika Serikat, terdapat pengecualian
dalam beberapa kasus jika transaksi memenuhi kriteria lindung nilai yang
memadai, mencakup hal-hal berikut:
1.
Pos-pos yang sedang dilindungi nilai
menimbulkan risiko pasar yang harus dihadapi perusahaan
2.
Perusahaan mendeskripsikan strategi
lindung nilai
3.
Perusahaan menentukan instrument yang
akan digunakan untuk lindung nilai
4.
Perusahaan mencatat alasannya mengapa
lindung nilai yang dilakukan kemungkinan besar akan efektif dilakukan
Jika kriteria yang memadai tersebut
dapat dipenuhi, maka perusahaan dapat menggunakan keuntungan atau kerugian yang
diakui dari penilaian produk lindung nilai terhadap nilai pasar untuk
menghapuskan keuntungan dan kerugian dari transaksi yang dilindungi nilai
(sebagai contoh penjualana dan pembelian).
Kontrak Forward Valas
Kontrak forward valuta merupakan perjanjian untuk mengirimkan atau menerima
jumlah mata uang tertentu yang dipertukarkan dengan mata uang domestik, pada
suatu tanggal di masa mendatang, berdasarkan kurs tetap yang disebut sebagai kurs forward. Perbedaan antara kurs
forward dan kurs spot yang berlaku pada tanggal kontrak forward menimbulkan adanya premium (apabila kurs forward > kurs spot) atau diskon
(kurs forwars < kurs spot).
Tingkat
premium dan diskon yang dikalikan dengan jumlah mata uang asing yang akan
diterima atau jumlah nominal kontrak
yang akan diserahkan menghasilkan premium atau diskonto atas kontrak forward. Kontrak forward juga menimbulkan keuntungan atau kerugian transaksi apabila
kurs pada tanggal transaksi berbeda dari kurs yang berlaku pada tanggal laporan
keuangan interim atau tanggal penyelesaian.
Future Keuangan
Suatu
kontrak future keuangan memiliki
sifat yang mirip dengan kontrak forward.
Seperti halnya forward, future merupakan
komitmen untuk membeli atau menyerahkan sejumlah mata uang asing pada suatu
tanggal tertentu di masa depan dengan harga yang sudah ditentukan. Atau dengen
cara lain, future juga digunakan
untuk penyelesaian tunai selain penyerahan, dan dapat dibatalkan sebelum
pengiriman dengan melakuakan kontrak penyeimbang untuk instrument keuangan yang
sama. Berkebalikan dari kontrak forward,
perjanjian future merupakan kontrak
dalam bentuk standar, yang berisi provisi standar terkait dengan ukuran dan
tanggal pengiriman, dan diperdagangkan pada sebuah bursa terorganisir, dinilai
berdasarkan nilai pasar pada akhir tiap-tiap hari dan harus memenuhi ketentuan
margin periodik. Kerugian atas kontrak future
ini menimbulkan penambahan margin (margin
call); sedangkan keuntungan menimbulkan pembayaran tunai.
Opsi mata uang
Opsi
mata uang memberikan hak kepada pembeli untuk membeli (call) atau menjual (put) suatu
mata uang dari pihak penjualan (pembuat) berdasarkan harga (eksekusi) tertentu
pada atau sebelum tanggal kadaluwarsa (ekskusi) yang telah ditentukan. Opsi
jenis Eropa hanya dapat dieksekusi pada tanggal kadaluwarsa. Opsi jenis Amerika
dapat dieksekusi kapan saja hingga tanggal kadaluwarsa.
Swap Mata Uang
Swap mata uang mencakup
pertukaran saat ini dan di masa depan atas dua mata uang yang berbeda
berdasarkan kurs yang telah ditentukan sebelumnya. Swap mata uang memungkinkan
perusahaan untuk mendapat akses terhadap pasar modal yang sebelum tidak didapat
diakses dengan biaya yang relatif rendah. Swap ini juga memungkinkan perusahaan
untuk melakukan lindung nilai terhadap risiko kurs yang timbul dari kegiatan
usaha internasional.
Perlakuan Akuntansi
FASB
menerbitkan FAS No. 133, yang diklarifikasi melalui FAS 149 pada bulan April
2003, untuk memberikan pendekatan tunggal yang komprehensif atas akuntansi
untuk transaksi derivatif dan lindung nilai. IFRS (dahulu IAS) No. 39, yang
baru saja direvisi, berisi panduan yang untuk pertama kalinya memberikan
tuntunan yang universal terhadap akuntansi untuk derivatif keuangan.
Sebelum kedua standar ini dibuat,
standar akuntansi global untuk produk derivatif tidak lengkap, tidak konsisten
dan dikembangkan secara bertahap.
Provisi dasar standar ini adalah:
Ø Seluruh
instrument derivatif dicatat pada neraca sebagai aktiva dan kewajiban.
Ø Keuntungan
dan kerugian dari perubahan dalam nilai wajar instrument derivatif bukanlah
aktiva atau kewajiban.
Ø Lindung
nilai haruslah sangat efektif agar layak mendapatkan perlakuan akuntansi
khusus; yaitu keuntungan atau kerugian atas instrument lindung nilai secara
tepat harus mengimbangi keuntungan atau kerugian sesuatu yang dilindungi nilai.
Ø Hubungan
lindung nilai harus terdokumentasi secara lengkap demi manfaat pembaca laporan.
Ø Keuntungan
atau kerugian dari investasi bersih
dalam mata uang asing (posisi aktiva atau kewajiban terpapar bersih) pada
awalnya dicatat dalam laba komprehensif lainnya.
Ø Keuntungan
atau kerugian dari lindungan nilai terhadap arus kas masa depan yang belum pasti, seperti perkiraan penjualan
ekspor, pada awalnya diakui sebagai bagian dari laba komprehensif.
Isu Praktik
Kompleksitas
pelaporan keuangan juga semakin meningkat jika lindung nilai dianggap tidak
“sangat efektif” untuk mengimbangi risiko valas. Namun demikian istilah sangat efektif ini merupakan sesuatu
yang subjektif ini merupakan sesuatu yang subjektif. Secara teori, sangat
efektif berarti terdapat korelasi yang negatif sempurna antara perubahan dalam
nilai atau arus kas derivatif dan perubahan dalam nilai atau arus kas atas
sesuatu yang dilindungi nilai tersebut. FASB merekomendasikan kisaran sebesar
80-120%. Jika hubungan ini tidak terpenuhi, lindung nilai dihentikan dan
keuntungan atau kerugian yang ditangguhkan sebelumnya diakui dalam laba
berjalan.
LINDUNG NILAI ATAS
AKTIVA, KEWAJIBAN YANG DIAKUI ATAU KOMITMEN PERUSAHAAN YANG BELUM DIAKUI
Pada
tanggal 1 September, sebuah perusahaan manufaktur Kanada menjual secara kredit
barang dagang kepada sebuah importir Meksiko dengan jumlah 1 juta peso Meksiko
(Mexican Peso-Mp). Kurs dolar Kanada / Peso adalah C$0,14 = Mp1. Piutang dalam
peso itu akan jatuh tempo dalam waktu 90 hari. Nilai peso mulai terdepresiasi
sebelum piutang itu tertagih. Pada akhir bulan, kurs dolar Kanada / Peso adalah
C$0,13 = Mp1; Pada tanggal 1 Desember adalah C$0,11 = Mp1. Eksportir Kanada
berhadap untuk menerima C$140.000 untuk piutang sebesar Mp1.000.000 jika kurs
spot tetap tidak berubah hingga 1 Desember. Untuk menghindari risiko menerima
lebih kecil dari C$140.000 apabila nilai peso menurun sebelum 1 Desember,
eksportir Kanada tersebut membeli kontrak forward
pada tanggal 1 September untuk menyerahkan Mp1.000.000 dalam dolar Kanada
pada tanggal 1 Desember dengan kurs forward
C$0,13 = Mp1. Dalam contoh ini, peso dijual sebesar diskon, karena kurs
spot lebih besar daripada kurs forward. Total diskon atas kontrak forward itu adalah C$10.000 [(Kurs spot
C$0,14 – Kurs forward C$0,13) x jumlah nominal Mp1.000.000] dan merupakan harga
atas pengurangan ketidakpastian. Akibtnya, eksportir Kanada itu mengubah status
penerimaan sebesar C$140.000 yang tidak pasti menjadi penerimaan sebesar C$130.000
yang pasti. Pada tanggal laporan keuangan berikutnya sebelum jatuh tempo,
jumlah kontrak forward (kewajiban
dalam peso) dikalikan dengan kurs spot yang berlaku pada tanggal tersebut.
Perubahan dalam kurs spot menyebabkan keuntungan atau kerugian transaksi
terhadap kontrak forward. Dengan demikian, jika kurs yang berlaku pada tanggal
1 Desember adalah C$0,11 = Mp1, maka eksportir Kanada memperoleh keuntungan
besar C$30.000 (Kurs spot 0,14 – kurs spot masa depan C$0,11 = Kewajiban sebesar
Mp1.000.000). Seandainya kontrak forward tidak
dibeli, maka eksportir tersebut hanya menerima sebesar C$110.000 dari konversi
piutang dagang sebesar Mp1.000.000. Dengan demikian, kontrak forward mengimbangi kerugian transaksi
atas piutang dalam mata uang asing dengan keuntungan transaksi yang berasal
dari utang dalam mata uang asing.
Tampilan 11-12 menunjukan ayat
jurnal akuntansi untuk kontrak forward
mata uang yang baru dijelaskan, dengan mengasumsikan bahwa laporan keuangan
disusun pada tanggal 30 September sebelum penyelesaian transaksi dalam peso.
Kurs pada tanggal 30 September adalah C$0,13 = Mp1.
Perlakuan akuntansi yang sama dapat
terjadi jika eksportir Kanada tersebut melakukan perjanjian penjualan pada
tanggal 1 September untuk mengirimkan barang dan menerima pembayaran sebesar
Mp1.000.000 dari importir Meksiko dalam 3 bulan ke depan, dan untuk mengirimkan
barang segera dan menunggu beberapa saat untuk menerima pembayaran. Jenis
kontrak wajib ini dikenal sebagai komitmen
mata uang asing.
Tampilan 11-12 Lindung Nilai Transaksi
dalam Mata Uang Asing
1 Sep Piutang
kontrak (CS) C$130.000
Diskon
tangguhan 10.000
Utang
Kontrak Mp 140.000
(Untuk
mencatat perjanjian dengan pedagang valuta asing untuk
menukarkan
Mp1.000.000 yang berharga C$140.000 dengan
C$130.000
dalam waktu 3 bulan)
30 Sep Utang
kontrak Mp 10.000
Keuntungan
transaksi (lindungi nilai) 10.000
(Untuk
mencatat keuntungan transaksi dari nilai ekuivalen dolar
yang
berkurang atas utang kontrak forward C$0,14-C$0,13 x
Mp1.000.000)
30 Sep Beban
diskon 3.333
Diskon
tangguhan
3.333
(Amortisasi
diskon tangguhan untuk 1 bulan)
1 Des Utang
kontrak Mp 20.000
Keuntungan
transaksi (lindungi nilai) 20.000
(Mencatat
keuntungan transaksi tambahan dengan menyesuaikan
kontrak terhadap kurs kini baru
C$0,13-C$0,11 x Mp1.000.000)
1 Des Beban
diskon 6.667
Diskon
tangguhan
6.667
(Amortisasi
diskon tangguhan untuk 1 bulan)
1 Des Utang
kontrak Mp 110.000
Kas
peso Meksiko 110.000
(Mencatat
penyerahan Mp1.000.000 kepada pedagang valuta
asing;
uang sebesar Mp1.000.000 diperoleh dari penerimaan
piutang
dari importer Meksiko)
1 Des Kas 130.000
Piutang
kontrak (C$) 130.000
(Mencatat
penerimaan kas sebesar C$130.000 menurut kontrak
forward)
LINDUNG NILAI INVESTASI
BERSIH DALAM OPERASI LUAR NEGERI
Tampilan 11-13 Lindung Nilai Posisi
Kewajiban Terpapar Bersih
30 Sep
|
Piutang Kontrak (¥)
Premium tangguhan
Utang Kontrak $
(untuk mencatat perjanjian dengan
perdagangan valuta asing untuk menukarkan $1.021.950 dengan ¥135.000 dalam
waktu 90 hari)
|
$1.148.175
8.775
|
1.156.950
|
31 Des
|
Piutang Kontrak (¥)
Keuntungan transaksi
lindung nilai
(Untuk mencatat keuntungan transaksi
dari peningkatan nilai ekuivalen dolar atas piutang kontrak forward
$0,008640-$0,008505 x ¥135.000.000)
|
18.225
|
18.225
|
31 Des
|
Beban Premium
Premium tangguhan
(Amortisasi premium tangguhan untuk 1
bulan)
|
8.775
|
8.775
|
31 Des
|
Utang kontrak $
Kas
(Mencatat pembelian ¥135.000.000) *
|
1.116.400
|
1.116.400
|
31 Des
|
Mata uang asing
Piutang Kontrak (¥)
Kas
Mata uang asing
(Mencatat penerimaan sebesar
¥135.000.000 dari perdagangan asing dan konversinya)
|
1.116.400
1.116.400
|
1.116.400
1.116.400
|
Sebagai contoh, misalkan suatu
perusahaan afiliasi luar negeri di Jepang yang menggunakan tahun kalender AS
memiliki posisi kewajiban terpapar bersih sebesar ¥135.000.000 pada tanggal 30
September. Mata uang fungsionalnya adalah dolar. Untuk meminimalkan kerugian
translasi yang disebabkan oleh apresiasi yen yang tidak terduga, induk
perusahaan AS membeli kontrak forward untuk
menerima ¥135.000.000 dalam waktu 90 hari dengan kurs forward sebesar $0.008570. Kurs pada akhir tahun adalah sebagai
berikut:
Kurs spot 30 September $0.008505
Kurs forward 90 hari pada 30 September $0.008570
Kurs spot 31 Desember $0.008640
Analisis
transaksi atas lindung nilai ini dapat dilihat pada tampilan 11-13.
Contoh ini meringkas pengaruh pajak.
Perkiraan kerugian translasi sebesar $18.225 (kewajiban terpapar bersih
[¥135.000.000 x ($0.008640 - $0.008505)] diimbangi dengan keuntungan transaksi
atas kontrak forward sebesar $18.225
dikurangi dengan beban premium sebesar $2.025.
BERSPEKULASI DALAM MATA
UANG ASING
Kontrak
forward yang dibeli untuk spekulasi
pada awalnya dicatat sebesar kurs forward.
(Kurs forward merupakan indikator
kurs spot yang terbaik yang berlaku jika kontrak telah jatuh tempo).
Misalkan spekulasi yen sebelumnya
(dalam Tampilan 11-13) menyusun laporan keuangan bulanan dan akhir tahun.
Seluruh fakta yang ada tetap sama kecuali bahwa kurs forward yen untuk 60 hari adalah $0.008525 pada akhir bulan
Oktober. Piutang kontrak pada awalnya akan dicatat berdasarkan kurs forward
90 hari atau sebesar $1.156.950. Pada akhir bulan Oktober, keuntungan
transaksi atas kontrak forward adalah
sebesar $6.075 atau ¥135.000.000 x [$0.008570 (kurs forward 90 hari pada tanggal
30 September) - $0.008525 (kurs forward 60 hari pada tanggal 31 Oktober)]. Keuntungan
ini diakui dalam laba kini. Karena kontrak dalam mata uang asing dicatat
sebesar kurs forward, tidak ada
diskon atau premium yang diakui.
PENGUNGKAPAN
Sebelum
dikeluarkannya standar seperti FAS 133 dan IAS 39, pengungkapan keuangan
perusahaan tidak memberi tahu kepada pembaca apakah atau sejauh mana manajemen
telah menggunakan kontrak derivatif. Melakukan analisis atas pengaruh potensial
kontrak derivatif terhadap kinerja yang dilaporkan dan terhadap karakteristik
risik suatu perusahaan merupakan hal yang sukar dilakukan. Pengungkapan yang
diwajibkan oleh FAS 133 dan IAS 39 sedikit banyak telah menyelesaikan masalah
ini. Pengungkapan itu antara lain:
Ø Tujuan
dan strategi manajemen risiko untuk melakukan transaksi lindung nilai
Ø Deskripsi
pos-pos yang dilindungi nilai
Ø Identifikasi
risiko pasar dari pos-pos yang dilindungi nilai
Ø Deskripsi
mengenai instrument lindungi nilai
Ø Jumlah
yang tidak dimasukkan dalam penilaia efektivitas lindung nilai
Ø Justifikasi
awal (apriori) bahwa hubungan lindungi nilai tersebut akan sangat efektif untuk
meminimalkan risiko pasar
Ø Penilaian
berjalan mengenai efektivitas lindung nilai aktual dari seluruh derivatif yang
digunakan selama periode berjalan
Kendali
Keuangan
Setiap strategi manajemen risiko
keuangan harus mengevaluasi efektivitas program lindung nilai. Umpan balik dari
sistem evaluasi yang berjalan akan membantu untuk menyusun pengalaman
kelembagaan dalam praktik manajamen risiko. Penilaian kinerja program manajemen
risiko juga memberikan informasi mengenai kapan strategi yang ada sudah tidak
lagi tepat untuk dilakukan.
Poin-poin
Pengendalian Keuangan
Sistem evaluasi kinerja terbukti
bermanfaat dalam berbagai sektor. Sektor ini mencakup, tetapi tidak terbatas
pada, bagian treasuri perusahaan, pembelian dan anak perusahaan luar negeri.
Kontrol terhadap bagian treasuri perusahaan mencakup pengukuran kinerja seluruh
program manajemen risiko nilai tukar, mengidentifikasi lindung nilai yang
digunakan, dan pelaporan hasil lindung nilai. Sistem evaluasi tersebut juga
mencakup dokumentasi atas bagaimana dan sejauh apa bagian treasuri perusahaan
membantu unit usaha lainnya dalam organisasi itu.
ACUAN
YANG TEPAT
Objek dari manajemen risiko adalah
untuk mencapai keseimbangan antara pengurangan risiko dan biaya. Dengan
demikian, standar yang tepat yang digunakan untuk menilai kinerja aktual
merupakan bagian yang diperlukan dalam setiap sistem penilaian kinerja. Acuan
ini perlu diperjelas di bagian awal sebelum pembuatan program perlindungan dan
harus didasarkan pada konsep biaya kesempatan. Dalam manajemen risiko valuta
asing, pertanyaan-pertanyaan berikut ini harus dipertimbangkan ketika hendak
memilih sebuah acuan.
Ø Apakah
acuan yang tepat mewakili suatu kebijakan yang seharusnya diikuti?
Ø Apakah
acuan ini dapat diperjelas di bagian awal?
Ø Apakah
acuan ini memberikan strategi dengan biaya yang lebih rendah dibandingkan
alternatif lainnya?
Jika program manajemen risiko valas
tersentralisasi, maka acuan yang tepat dapat digunakan untuk mengukur
keberhasilan program perlindungan risiko perusahaan merupakan program yang
dapat diimplementasikan oleh manajer setempat.
Sistem Pelaporan
Sistem
pelaporan risiko keuangan harus dapat merekonsiliasikan sistem pelaporan
internal dan eksternal. Kegiatan manajemen risiko (khususnya yang dikelola oleh
bagian treasuri perusahaan) memiliki orientasi ke depan. Namun demikian, pada
akhirnya mereka harus merekonsiliasi dengan pengukuran potensi risiko dan
akun-akun keuangan untuk keperluan pelaporan eksternal. Manajemen risiko
keuangan merupakan contoh utama di mana keuangan perusahaan dan akuntansi
sangat berkaitan erat.
Contoh
Perusahaan yang Menerapkan Manajemen Risiko Keuangan
Dalam laporan
keuangan tahunan periode 2014 The Walt Disney Company, dapat
menunjukkan praktik penerapan manajemen risiko keuangan. Dimana manajemen risiko keuangan terdiri
dari: (a) Interest Rate Risk Management, (b) Foreign
Exchange Risk Management, (c) Commodity
Price Risk Management, (d) Risk
Management – Other Derivatives Not Designated as Hedges, (e) Contingent Features and Cash Collateral.
Referensi
:
Frederick D.S.
Choi, dan Gary K. Meek, International Accounting, Buku 2 Edisi 5.
Jakarta: Salemba Empat,2005.
Laporan Keuangan The
Walt Disney Company Tahun 2014
Tulisan Ini Adalah Salah Satu Bentuk
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Softskill Akuntansi Internasional
Nama
: S.
Latifah
Rochana O.
Dosen
Matkul : Jessica B., SE., MMSi
UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS EKONOMI